Tiada anak dicipta bodoh, semua anak terlahir cerdas, hobi berhitung dan jago matematika. Bila tidak, kesalahan metode pengajaran memberi andil besar dalam pembodohan generasi.
Ipud Saifudin dikenal sebagai pegiat pemberdayaan ummat asal
Kediri. Hampir sepanjang umur dewasanya dia gunakan untuk melakukan aksi-aksi
sosial. Bapak yang sangat bersahaja ini selalu ada di hampir setiap organisasi
sosial di ex karesidenan Kediri – Jawa Timur. Hingga kini, dia konsisten sebagai
Direktur Pembinaan Generasi pada Institut Pengembangan Amal dan Ilmu
(Insankamil), Kediri.
Perjalanan panjangnya membina anak-anak negeri, mengasah otak
jernihnya menemukan metode cepat belajar matematika: Math Master. Baginya,
tiada anak dicipta bodoh. Semua anak terlahir cerdas, hobi berhitung dan jago
matematika. Bila tidak, kesalahan metode pengajaran memberi andil besar dalam
pembodohan generasi.
Prinsip itu melekat kuat dalam benaknya. Dia tularkan Math Master
pada karib kolega pegiat sosial. Kini, sahabat seperjuanganya tersebar seantero
Nusantara. Hebatnya, tanpa memungut royalty atau istilah lain semacamnya, dia
dorong ’’sahabat didiknya’’ membuka lembaga pendidikan aritmatika-matematika
dengan ragam nama dan bentuknya.
Prestasi tertingginya, mengantar finalis Olimpiade Matematika
Nasional dari Jawa Timur, Frenda. Meski demikian, sosok bapak yang rambutnya
mulai memutih ini tidak terlalu suka publikasi. Hari demi hari, ia berjalan dan
terus berjalan dari satu daerah ke daerah lain. Semangatnya hanya satu: ’’Kita
mesti bertanggung jawab mempertahankan fi trah anak bangsa sebagai jago matematika’’.
Anda berminat membangun kecerdasan aritmatika anak/siswa Anda?
Serap jurus-jurus penakluk matematika dalam workshop/diklat Math Master.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar